Ketapang (Portal Kalbar) – Badan Aksesibilitaas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo RI bekerja sama dengan pemerintah kabupaten akan membangun 102 Base Transceiver station (BTS) 4G di Kabupaten Ketapang. Pembangunan tower telekomunikasi itu akan menyasar desa yang belum mendapat akses sinyal internet.
Plt Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Ketapang Nugroho Widyo Sistanto menjelaskan, program tersebut sudah dilaksanakan sejak tahun 2012. Kini sudah 22 menara BTS yang rampung dibangun. Pengusulan ini terus disampaikan, mulai tahun 2021, rencananya ada 97 desa yang akan dibangun termasuk juga keberadaan Menara induk.
“Selain menara-menara yang ada di desa, dibangun juga Menara POI dan menara lainnya, sehingga untuk di Ketapang direncanakan sekitar 102 lokasi pembangunan,” katanya saat sosialisasi dan penandatanganan berita acara serah terima pelaksanaan pengajuan pinjam pakai lahan program penyediaan infrastruktur BTS 4G BAKTI Kominfo RI di Kantor Bupati Ketapang, Rabu (27/10/2021).
Ia berharap, kegiatan ini berjalan lancar. Seluruh masyarakat terutama pemerintah desa diminta harus mendukung. Ia menekankan pembanguan tower BTS pada program ini berbeda dari pembangunan vendor pada umumnya.
“Jadi pembangunan menara ini berbeda seperti menara yang dibangun vendor lainnya, jadi tidak ada ganti rugi lahan dalam program bantuan yang diperebutkan se-Indonesia ini,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang Alexander Wilyo menyampaikan, bantuan program kontribusi pelayanan umum yang dikelola BAKTI Kominfo RI ini menjadi yang terbanyak di Kalimantan Barat.
“Bantuan ini merupakan yang terbanyak di Kalimantan Barat. Harapannya, selain rencana 102 titik pembangunan, dan dipastikan akan dibangun sekitar 70-an titik, dan sudah didatangkan material sekitar 43 BTS,” paparnya.
Ia berharap, program ini terus berlanjut di tahun depan. Tidak hanya untuk membantu desa, tetapi juga jika memungkinkan bisa dibangun sampai ke dusun-dusun.
Alex menegaskan, agar para kepala desa dan perangkatnya dapat mendukung penuh program tersebut. Sebab akses internet saat ini sangat banyak manfaatnya.
“Sudah dijelaskan Kepala Dinas Kominfo tadi, kegiatan ini tidak ada ganti rugi lahan, jadi kepala desa jangan mempersulit tapi hendaknya mendukung,” tegasnya.
Ia juga memastikan, tidak ada biaya apapun dalam hal penetapan lokasi pembangunan tower BTS.
“Tidak ada setor sekian untuk dapatkan menara, kalau ada kejadian, desa harus menyetor (duit) uuntuk membangun menara, silakan lapor saja ke polisi, untuk kelancaran pembangunan ini marilah kita saling mendukung,” ujarnya.
Ia berharap, masyarakat dapat memanfaatkan internet sebaik mungkin untuk kegiatan dan hal positif. (at)