Ketapang (Portal Kalbar) – Kabupaten Ketapang tengah menghadapi tantangan besar dalam mengelola pertumbuhan penduduk yang pesat dan menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam upaya tersebut, evaluasi pelaksanaan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) Tahun 2024 yang digelar di kantor bupati setempat pada Senin (2/12/2024) menjadi kunci penting untuk memastikan kebijakan dan program terkait kependudukan berjalan efektif dan berdampak nyata.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang, Donatus Franseda, dalam pembukaannya, menegaskan bahwa GDPK bukan sekadar dokumen perencanaan, tetapi juga pedoman untuk mencapai tujuan strategis, seperti meningkatkan kualitas hidup penduduk, pengentasan kemiskinan, dan pemerataan kesempatan kerja. Namun, untuk itu, evaluasi mendalam terhadap pelaksanaan program GDPK sangat diperlukan.
Salah satu fokus utama dalam evaluasi ini adalah pengembangan basis data kependudukan yang lebih akurat dan valid. Tanpa data yang tepat, segala upaya pembangunan yang berbasis kependudukan akan sulit tercapai.
Sekda pun menekankan perlunya kolaborasi antar-perangkat daerah untuk menyediakan data yang lengkap dan akurat, yang akan berkontribusi pada perencanaan pembangunan yang lebih terarah.
Selain itu, GDPK juga diharapkan dapat mendorong Kabupaten Ketapang untuk meraih penghargaan GDPK Award pada 2025.
“Untuk itu, seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) diminta berkomitmen penuh dalam melengkapi data dan dokumen yang diperlukan,” ujarnya.
Menurutnya, evaluasi ini bukan hanya soal formalitas, tetapi tentang komitmen bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi Ketapang.
“Dengan sinergi yang kuat antar pihak, diharapkan perencanaan kependudukan yang lebih efektif dapat diwujudkan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya. (Adv)
