Ketapang (Portal Kalbar) – Wakil Bupati Ketapang Farhan klaim angka kemiskinan di Kabupaten Ketapang mengalami penurunan. Hal tersebut disampaikan Farhan saat
mengikuti rapat virtual dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), pada Selasa di kantor bupati Ketapang, Selasa (14/2/2023).
Diterangkan Wakil Bupati Ketapang ini, di tahun 2021 angka kemiskinan Ketapang sebesar 10,13 persen, namun di tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 9,39 persen. Sementara itu, untuk kasus stunting, diakui Farhan juga mengalami penurunan, yang sebelunnya di tahun 2021 sebesar 23,6 persen dan tahun 2022 menjadi 22,3 persen.
Diakui Farhan, saat ini pemerintah daerah terus berupaya melakukan penurunan angka kemiskinan ekstrem dan kasus stunting di Kabupaten Ketapang.
Walaupun mengalami penurunan, namun diakui Farhan persentase tersebut tidaklah begitu signifikan, karena hal tersebut disebabkan beberapa faktor.
“Penurunan dua kasus tersebut tidaklah begitu besar, itu disebabkan oleh kondisi wilayah Kabupaten Ketapang yang begitu luas, yakni 31.558 kmĀ². Luas tersebut setara dengan wilayah Jawa Tengah,” terangnya.
Saat ini diakui Farhan, masih terdapat 76 desa dari 253 desa di Ketapang yang blank spot dalam hal komunikasi meskipun saat sekarang sudah memiliki tower tapi kondisinya belum maksimal dan terdapat juga 58 desa dari 253 yang belum memiliki akses listrik aliran PLN.
“Kondisi infrastruktur belum baik, sehingga banyak desa yang sulit dijangkau juga menjadi salah satu kendala tersendiri,” pungkasnya.