Ketapang (Portal Kalbar) – Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang menggelar karnaval budaya, Sabtu (15/10/2022).
Wakil Bupati Ketapang Farhan secara resmi membuka acara yang berlangsung di Lapangan Sepakat, Jalan Sisimanggaraja, Kelurahan Sampit tersebut. Acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijiriah. MABM Ketapang memilih tema “Kita Tegakkan Syari’at MABM Berbagi Tuah.
Arak-arakan Hastegune Raksasa (1444 telor dan nasi adab) dengan mobil hias menambah semarak acara ini. Juga diisi dengan pertunjukan beragama kesenian melayu dan lantunan syahdu sholawatan serta indahnya pembacaan syair gulung.
Arak arakan dimulai dari Rumah Adat Melayu Jalan Lingkar kota kemudian ke arah Jalan Karya Tani menuju Jalan S. Parman. Arak arakan mengitari jalan protokol Kota Ketapang yang kemudian berakhir di taman hiburan rakyat Sepakat Kelurahan Sampit.
Wakil Bupati Ketapang Farhan menyampaikan, pihaknya menyambut baik terselenggaranya pagelaran adat budaya melayu ini. Farhan memberikan apresiasi yang setinggi tingginya dan mengucapkan terima kasih kepada MABM kabupaten ketapang, selaku pelaksana kegiatan.
“Kita ketahui bersama, bahwa keberadaan MABM sangatlah strategis sebagai fasilitator perkembangan seni budaya melayu di Kabupaten ketapang. Mengingat pada akhir-akhir ini hampir dilupakan oleh masyarakat, terutama para generasi muda kita yang lebih cenderung kepada seni budaya luar yang lebih modern,” ucapnya.
Farhan berpesan, agar upaya pelesatarian adat dan budaya harus terus dilakukan, dengan cara yang tepat cerdas dan inovatif. Budaya Melayu adalah budaya yang terbuka, nilai luhur adat dan budaya bangsa harus diwariskan kepada anak cucu kita sebagai sumber jati diri bangsa.
Wabup juga mengapresiasi kerjasama yang baik antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, sehingga Pagelaran Adat Budaya Melayu Kabupaten Ketapang tahun 2022 dapat terselenggara dengan lancar dan sukses.
Sementara itu, Ketua MABM Ketapang, Rustami mengatakan, kegiatan Ini hendaknya menjadi momentum akan kemajuan adat budaya pada umumnya khususnya adat Budaya Melayu.
“Para pendiri bangsa mengatakan kebudayaan Indonesia merupakan puncak dari kebudayaan daerah. Maka pada hari ini adalah kewajiban kita bersama untuk merawat dan mengembangkannya,” katanya.
Dia menambahkan, pada kegiatan ini juga ada mengarak hasta gune (mobil pembawa hiasan makanan) yang berisikan bunga telor sebanyak 1444 butir, yang merupakan perlambangan dan pengharapan bahwa anak Melayu sebagai generasi penerus berguna bagi agamanya.
“Kemudian berguna bagi bangsa negaranya, bagi orang tuanya dan bagi lingkungannya, keluarganya, keturunannya, lingkungan kerjanya dan berguna bagi organisasinya. Selain itu hasta gune mengartikan bahwa generasi muda Melayu menyebar ke delapan penjuru mata angin, menyebarkan kebaikan,” katanya.
Pada acara ini juga untuk memperingati hari lahir Nabi Besar Muhammad SAW, dengan bersama-sama membaca doa arwah rasul dan doa selamat. Itu menunjukkan petuah orangtua bahwa adat bersendi syarak, syarak bersendikan kitabullah.
“Dengan momentum peringatan Maulid Nabi ini, mari kita jalin ukhuwah Islamiyyah dan menjadikan ketaqwaan kita sempurna. Sehingga kita selalu hidup berdampingan antar sesama yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan,” kata Rustami
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Ketapang, M. Febriadi menyampaikan apresiasinya kepada panitia atas terlaksananya kegiatan ini dengan aman dan lancar.
Menurutnya, acara ini merupakan bagian dari budaya daerah, terlebih mengenalkan kesenian daerah kepada generasi penerus sebagai warisan leluhur yang harus dijaga kelestariannya.
“Selamat dan sukses, semoga MABM semakin solid dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,” tutupnya.