Ketapang (Portal Kalbar) – Kabupaten Ketapang mendapat jatah anggaran alokasi tranfer ke daerah dan dana desa terbesar di Kalbar untuk tahun 2022.
Hal tersebut disampaikan Bupati Ketapang Martin Rantan pada pertemuan bersama jajarannya di ruang rapat utama kantor bupati Ketapang, Sabtu (4/12/2021).
Bupati Ketapang dua periode itu menyampaikan, secara komulatif, alokasi tranfer ke daerah dan dana desa untuk tahun depan sebesar Rp1,9 triliun.
“Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) atau DIPA yang kita terima dari pemerintah pusat itu yang terbesar se kabupaten/kota se provinsi Kalimantan Barat,” ujar Martin.
Martin merinci, data tersebut terbagi menjadi beberapa komponen, seperti dana bagi hasil Rp174,94 miliar, Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp1,03 triliun, DAK fisik Rp168 miliar, DAK nonfisik Rp272 miliar, dana insentif daerah Rp9,1 miliar dan dana desa Rp245 miliar.
Kendati demikian, lanjut Martin, dana insentif daerah tahun 2022 mengalami penurunan.
“Tahun lalu kita diatas angka Rp20 miliaran, tapi tahun depan ini sekitar Rp9 miliaran, mudahan-mudahan nanti kita WTP, bisa bertambah kembali, kan gitu,” tutur Martin.
Martin mendorong Penerimaan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ketapang dapat ditingkatkan agar APBD Kabupaten Ketapang semakin besar.
“PAD hari ini baru diangka sekitar 250 miliar, jadi pekerjaan rumah kita kedepan bagaimana mendongkrak PAD, badan usaha milik daerah harus dimaksimalkan agar pertumbuhan ekonomi makin meningkat,” pungkasnya. (at)