Ketapang (Portal Kalbar) – Satu unit ambulans milik RSUD dr Agoesdjam Ketapang rusak. Akibatnya angkutan pasien maupun jenazah pasien Covid-19 ke hulu Kabupaten Ketapang terhambat.
RSUD dr Agoesdjam Ketapang memiliki tiga unit ambulance, namun hanya satu yang diperuntukkan untuk angkutan pasien atau jenazah ke kecamatan yang lokasinya jauh dari pusat kota.
Jika kondisi jalan rusak dan diperparah banjir, dua unit ambulance lainnya tidak mampu menempuh jalan, lantaran memiliki ground clearence yang cukup rendah.
“Kita hanya punya tiga unit, satu unit rusak, tangkinya jebol, setelah antar pasien ke Air Upas, karena medan jalannya rusak,” ucap Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD dr. Agoesdjam Ketapang, dr. Feria Kowira, Jumat (16/7/2021).
“Terus untuk yang dua unit itu, tergantung medannya, karena unitnya rendah, tapi kalau misalnya tidak banjir, tetap bisa lewat. Tapi kalau banjir, jalannya hancur, untuk lewat tetap susah,” sambung Feria.
Untuk tetap mampu melayani angkutan pasien atau jenazah yang berasal dari hulu Kabupaten Ketapang, pihak rumah sakit bekerja sama dengan puskesmas kecamatan yang memiliki ambulance gardan ganda, agar melewati jalan dengan medan yang cukup sulit.
“Sementara ambulance kami diperbaiki, kami berkerja sama dengan dinas kesehatan, puskesmas kecamatan dan pihak swasta yang memiliki ambulance lebih tinggi,” kata Feria.
Pihak rumah sakit dr. Agoesdjam Ketapang berharap ada pengadaan ambulance yang lebih cocok dengan medan jalan Kabupaten Ketapang, agar masalah serupa tak kembali terulang. Terlebih saat ini angka kematian akibat kasus Covid-19 melonjak.
“Semoga ada pengadaan ambulance yang lebih tinggi lagi untuk akses ke luar kota,” pungkasnya.