Ketapang (Portal Kalbar) – Data Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang menunjukkan sebayak 17 orang meninggal dunia karena menderita HIV/AIDS. Data tersebut diambil sejak Januari hingga Agustus 2023.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, Khairul Bahri Tambunan mengatakan, hampir setiap bulan, selalu ada penderita HIV/AIDS yang harus kehilangan nyawanya. Hanya di bulan April saja yang tidak ada kasus kematian akibat penyakit Infeksi menular seksual tersebut.
“Untuk kasus yang meninggal dunia, Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di bulan Januari ada tiga orang, Februari ada empat, Maret ada satu orang, hanya di April saja yang tidak ada, Mei itu ada dua, Juni ada tiga orang, Juli ada dua orang dan Agustus ada dua, artinya sampai Agustus ada 17 kasus kematian,” papar Khairul, Rabu (4/10/2023).
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, menunjukan pengidap HIV/AIDS kini tercatat berjumlah 94 orang. Rinciannya 70 laki-laki dan 24 perempuan. Paparan virus mematikan tersebut kebanyakan diderita oleh laki-laki penyuka sesama jenis.
“Wanita Pekerja Seks delapan orang, laki-laki penyuka sesama jenis ada 45 orang, pelanggan seks 27 orang, pasangan berisiko tinggi 11 orang dan ibu hamil tiga orang,” papar Khairul.
Jika dilihat berdasarkan usia, lanjut Khairul, kasus yang kini terus dipantau dan di tanggulangi dinas kesehatan Kabupaten Ketapang tersebut masih didominasi kalangan usia 20 hingga 39 tahun.
“Tapi ada juga yang usianya 15 sampai 19 tahun, bahkan pengidap HIV AIDS ini ada yang usianya di atas 60 tahun,” sebut Khairul.
Menurut Khairul, pihaknya bekerjasama dengan setiap Puskesmas dan rumah sakit termasuk sebuah yayasan yang fokus pada penyakit tersebut untuk mendata dan memberikan pengobatan termasuk perawatan kepada pengidap HIV/AIDS.
Hal ini dilakukan guna memperkecil resiko penularan. Kendati demikian ia berpesan kepadanya seluruh warga untuk selalu waspada dengan virus tersebut.
“Hindari seks bebas, kalau belum menikah janganlah mencoba-coba hal yang tidak baik, kalau pasangan suami istri yang beresiko tinggi, gunakan kondom saat berhubungan,” pungkasnya. (At)