Ketapang (Portal Kalbar) – Pemerintah Kabupaten Ketapang merealisasikan pendapatan sebesar Rp2,3 triliun sepanjang tahun anggaran 2022.
Bupati Ketapang Martin Rantan menyatakan hal tersebut dalam pidato Bupati Ketapang dalam rangka penyampaian rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2022 yang disampaikan Sekda Alexander Wilyo, pada rapat paripurna DPRD Ketapang, Selasa (6/6/2023).
Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD M Febriadi didampingi Wakil Ketua Suprapto dan Mat Hoji. Diikuti 26 anggota dewan, Forkopimda, staf ahli Bupati, Asisten sekda dan Kepala OPD.
Realisasi tersebut melebihi target, menjadi 106. 16 persen setelah perubahan APBD Ketapang jadi Rp 2.2 Triliun .
“Realisasi berasal dari PAD : Rp. 225.4 Miliar, Pendapatan Transfer Rp. 2.1 Triliun dan Pendapatan Lain lain Daerah yang sah Rp.3.5 Miliar,” paparnya
Sedangkan realisasi belanja dan transfer APBD TA 2022 Rp. 2.3 Triliun atau 89.67 persen dari target anggaran belanja dan tranfer setelah perubahan APBD sebesar Rp. 2.6 Triliun.
Realisasi belanja dan transfer tersebut berasal dari belanja operasi sebesar Rp. 1.4 Triliun. Belanja Modal sebesar Rp. 544 Miliar. Belanja tidak terduga Rp. 2.9 Miliar.
Adapun belanja tranfer sebesar Rp. 377 Miliar terdiri dari tranfer bagi hasil ke desa sebesar Rp. 12.8 Miliar, Tranfer bantuan keuangan sebesar Rp. 364 .6 Miliar.
Bersamaan realisasi pendapatan belanja dan trasfer tersebut, pemerintah Kabupaten Ketapang TA 2022 mencatat defisit anggaran sebesar Rp. 28 Miliar, sementara pembayaran nettoRp. 443 Miliar. Sehingga terdapat Silpa ( sisa lebih lebih pembiayaan anggaran) TA 2022 sebesar Rp. 414.9 Miliar. Sementara saldo anggaran akhir lebih ( SAL) TA anggaran 2022 tercatat Rp. 414.9 Miliar.