Ketapang (Portal Kalbar) – Wakil Bupati Ketapang Farhan mengatakan, peringatan Hari Pramuka adalah wujud dari rasa syukur kita kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan berkah persatuan dalam wadah tunggal, Gerakan Pramuka.
Dari sejarah yang telah banyak dipaparkan, diketahui bahwa gerakan pendidikan kepramukaan masuk ke Indonesia pada 1912. “Pada saat itu, Indonesia masih dalam jajahan bangsa Iain. Namun semangat kemerdekaan, membuat para pramuka yang saat itu disebut pandu, ikut pula berperan mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia,” ungkap wakil Bupati.
Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, ternyata masih terdapat cukup banyak organisasi kepramukaan di negara itu. Hal tersebut yang menyebabkan Presiden Soekarno dibantu Pandu Agung Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan sejumlah tokoh Iainnya, menyatukan dalam wadah Gerakan Pramuka.
“Melalui Keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961, ditetapkan bahwa Gerakan Pramuka merupakan satusatunya wadah gerakan pendidikan kepramukaan di Indonesia,’ sebut Wakil Bupati, mengutip sambutan Budi Warseso.
Dalam sambutannya, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen Pol (Purn) Budi Warseso juga menyampaikan, meski bergembira dapat mengikuti peringatan Hari Pramuka dan sekaligus perayaan 60 Tahun Gerakan Pramuka pada saat ini, tetapi pandemi covid19 yang telah berlangsung sejak setahun lalu, membuat kita harus disiplin menahan diri, prihatin, dan berusaha membantu menanggulangi pandemi tersebut.
Itulah sebabnya, tema Hari Pramuka dan peringatan 60 Tahun Gerakan Pramuka adalah ‘Pramuka berbakti tanpa henti dalam memasuki adaptasi kebiasaan baru dengan kedisiplinan dan kepedulian nasional” Sementara slogan yang merupakan inti tema tersebut adalah “Pramuka Berbakti Tanpa Henti”.
Gerakan Pramuka memang bukan merupakan organisasi bantuan sosial, namun sebagaimana disebutkan dalam Kode Kehormatan berupa Satya dan Darma Pramuka, Pramuka tetap menunjukkan baktinya membantu mereka yang membutuhkan bantuan.
Dengan arahan Presiden RI selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka dalam Hari Pramuka tahun lalu, agar para pramuka melaksanakan dua gerakan. Gerakan Kedisiplinan Nasional dengan mewujudkan perilaku mematuhi protokol kesehatan, dan Gerakan Kepedulian.Naslonal dengan mewujudkan sikap empati dan simpati menolong sesama hidup.
Kedua gerakan tersebut masih sangat relevan hingga saat ini, sehingga saya mengajak para pramuka di mana pun berada, untuk mewujudkannya dan memadukan dengan slogan yang merupakan inti tema Hari Pramuka kita, yaitu ”Pramuka Berbakti Tanpa Henti”. Kegiatan berbakti ini dapat dilakukan di mana saja, dimulai dari lingkungan keluarga dan gugusdepan masing-masing, lalu berbakti pula membantu masyarakat. (At)