Ketapang (Portal Kalbar) – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang Ucup Supriatna memaparkan persoalan utama di sektor pendidikan Kabupaten Ketapang.
Ucup menerangkan, permasalahan tersebut yaitu akses sekolah, peningkatan kualitas guru dan kualitas anak-anak didik.
“Permasalahan ini dapat berdampak kepada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kategori Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS) Kabupaten Ketapang,” ujar Ucup, Selasa (2/5/2023).
Ucup menjelaskan, untuk mengatasi permasalahan itu, pihaknya melakukan inovasi dengan Gerakan Ayo Sekolah (GAS). Upaya tersebut untuk memastikan semua anak-anak di Kabupaten Ketapang wajib bersekolah.
Ucup memaparkan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ketapang, Selama lima tahun RLS dan HLS di Kabupaten Ketapang terus meningkat.
“Pada tahun 2021 RLS Kabupaten Ketapang sebesar 7,46 dan HLS sebesar 11,81. Di tahun 2022 RLS Kabupaten Ketapang naik di angka 7,48 dan HLS naik sebesar 11,95,” paparnya.
Ucup menambahkan, tahun 2022 Kabupaten Ketapang di urutan ke empat pada kategori RLS dan HLS se-Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat dengan urutan Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Ketapang.