Ketapang (Portal Kalbar) – Realisasi belanja APBD Pemerintah Kabupaten Ketapang Tahun Anggaran 2021 capai 87,68 persen atau sekitar Rp 1,9 triliun. Angka itu masih di bawah target yang dipatok sebesar Rp 2,2 triliun.
Wakil Bupati Ketapang, Farhan menyampaikan, realisasi belanja itu berasal dari belanja operasional sebesar Rp 1,3 triliun lebih dan belanja modal sebesar Rp 595 miliar lebih.
“Kemudian, belanja modal tidak terduga sebesar Rp 29 miliar lebih, belanja transfer sebesar Rl400,8 miliar lebih,” kata Wabup Farhan dalam rapat paripura menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2021 di Gedung DPRD Kabupaten Ketapang, Senin (6/6/2022).
Ia melanjutkan, adapun jumlah realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2021 capai Rp 2,6 triliun lebih, atau 108,39 persen. Adapun sumbernya, yaitu, Rp 291 miliar lebih didapat dari transfer bagi hasil pajak, kemudian, Rp 2,2 triliun lebih didapat dari pendapatan lain-lain.
Sedangkan pendapatan daerah yang sah sebesar Rp88,8 miliar lebih,” paparnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, Kabupaten Ketapang mencatat surplus sebesar Rp 262.690. 728.361,72 pada tahun anggaran 2021.
Sementara pembiayaan netto sebesar Rp 215. 039. 503. 325,03. Surplus pada anggaran tahun 2021 tersebut, berdasarkan realisasi pendapatan dan belanja daerah tahun 2021. (alq)