Ketapang (Portal Kalbar) – Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo, menghadiri upacara adat Kolatn Kabarutn Sayak Rampang Padi di Desa Demit, Kecamatan Sandai, Jumat (9/6/2023).
Pada kesempatan itu, Alex meminta acara adat tahunan Kolatn Kabarutn Sayak Rampang Padi ini tetap dipertahankan.
“Saya atas nama pribadi, saya sebagai Sekda, mewakili Pemerintah Daerah, apalagi saya sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh mendukung penuh,” tegas Alex.
Alex berharap, agar acara adat ini dapat dijadikan agenda rutin tahunan. Ia meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk memfalisitasinya dalam bentuk anggaran.
“Walaupun tidak bisa dibantu sepenuhnya, upacara adat Kolatn Kabarutn ini bisa difasilitasi melalui APBD,” ujarnya.
Sekda mengingatkan, menjaga tradisi adalah menjaga harga diri, identitas diri. Dengan menjaga tradisi, masyarakat dapat berdaulat secara budaya maupun ekonomi.
Sekda juga menyinggung tradisi berladang. Sekda minta, tradisi tersebut tetap dilestarikan namun menghimbau agar tidak mengeksploitasi tanah dan hutan secara berlebihan agar anak cucu kebagian.
“Tradisi berladang juga tidak boleh ditinggalkan agar tradisi-tradisi tetap lestari. Tanah jangan dihabiskan, tetapi harus disisakan untuk anak-cucu,” pintanya.
Mengakhiri sambutannya, Sekda pun meminta para domong dan seluruh masyarakat adat di Desa Demit tetap semangat menjaga, merawat adat Jalan Jamban Titi Sejak Karosek Mula Tumbuh Tanah Mula Menjadi.
Upacara adat Kolatn Kabarutn Sayak Rampang Padi di Demit ini dihadiri antara lain oleh Camat Sandai, Polsek Sandai, Danramil Sandai, Ketua DAD Sandai, Kades Demit, para domong mantir.
Pada acara adat Kolatn Kabarutn di Desa Demit ini, Sekda Ketapang didampingi, antara lain oleh Staf Ahli bidang kemasyarakatan dan SDM, Asisten Sekda bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Distanakbun, Kepala Inspektorat Repalianto, Kaban Kesbangpol, Kabag. Pemerintahan Setda kabupaten Ketapang, Disparbud, Kepala Satpol PP, BPKAD, Prokopim.
Upacara adat Kolatn Kabarutn adalah tradisi pasca panen masyarakat Desa Demit sebagai ungkapan syukur dan mohon keberkatan Yang Maha Kuasa, Duata Perimbang Alam Bumi Tanah Arai (Tuhan), tahun depan.