Ketapang (Portal Kalbar) – Mewakili Bupati Ketapang, Staff Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Maryadi Asmu’ie membuka Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) Kabupaten Ketapang Tahun 2023, di Hotel Onyx Ketapang, Rabu (02/08/2023).
“Pemusatan pendidikan dan pelatihan yang akan memasuki Desa Bahagia berjumlah 27 orang dari berbagai SMA,SMK, MADRASAH Aliyah se-Kabupaten Ketapang. memasuki masa karantina dari tanggal 2 Agustus sampai 8 Agustus 2023 di Hotel Onyx Ketapang,” ujar Staff Ahli Bupati saat membacakan sambutan Bupati Ketapang.
Lebih lanjut diterangkan Asmu’ie, sistem pendekatan Desa Bahagia atau Keluarga Bahagia pada hakekatnya adalah suatu rangkaian usaha yang dilakukan secara sadar, teratur, berencana didalam satu wilayah tempat hidup sejumlah keluarga, kaum kerabat dengan penuh kesinambungan dan ketentraman dimana Pancasila dilaksanakan sebagai dasar dalam kehidupan sehari-hari.
“Di Desa bahagia ini wajib menjaga perilaku, menjaga kesehatan, patuh terhadap protokol kesehatan dan menjaga kondisi tubuh mengingat program kegiatan yang diikuti sangat padat dalam waktu 15 hari kedepan,”ucapnya.
Staff Ahli juga berpesan agar para Paskibraka selalu kompak didalam mengemban tugas menjelang 17 Agustus nanti.
“Saya mendoakan kalian menjadi pemimpin, tokoh dan putra-putri terbaik bangsa. Saya berpesan Rajutlah kasih sayang, persaudaraan, persahabatan, kerukunan di antara sesama warga bangsa, bangsa Indonesia yang sama-sama kita cintai,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Ketapang Andreas Hardi mengatakan bahwa Paskibraka Kabupaten Ketapang tahun ini mendapatkan kehormatan, 1 siswi menjadi utusan Kalimantan Barat menuju Istana Negara dan satu siswi mewakili Kabupaten Ketapang menuju Provinsi Kalbar.
“Kami dari Kesbangpol yang menjadi Lining Sektor akan melaksanakan ini semua,” pungkasnya.
Selanjutnya dalam kegiatan tersebut juga dilakukan Upacara Tantingan Calon Paskibraka. Upacara Tantingan merupakan sebuah tradisi dalam proses seleksi Paskibraka yang bertujuan untuk memastikan kesiapan mereka untuk menjadi petugas pengibar bendera pada tanggal 17 Agustus. Sebelum memasuki masa karantina pelatihan, terlebih dahulu mengikuti upacara tantingan sebagai tanda bahwa telah siap secara mental dan fisik untuk mengikuti proses latihan.