Ketapang (Portal Kalbar) – Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang meraih penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas koordinasi, kontribusi aktif dan aksi responsif dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2021.
Penghargaan ini diterima langsung oleh Bupati Ketapang Martin Rantan, dari Koordinator Manggala Agni Kalbar, Sahat Irawan Manik, Rabu (15/6/2022).
Sahat Irawan Manik mengatakan, penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian dari kementrian atas segala upaya dan aksi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Ketapang pada tahun 2021 dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla.
Jadi dasarnya dari upaya dan aksi Pemda dalam penanggulangan serta bagaiman kordinasi dan kerjasama berbagai pihak yang terintegrasi mulai dari Pemda, BKSDA, Taman Nasional, KPH, TNI, Polri dan pihak swasta lainnya,” terang Sahat Irawan Manik.
Ia pun memuji sinergisitas Pemkab Ketapang dalam melakukan upaya penanganan dan pencegahan Karhutla.
Sinergisitas yang kokoh itu terbutki mampu melakukan penurunan kasus karhutla di Kabupaten Ketapang, dari tahun ke tahun. Padahal Kabupaten Ketapang memiliki luasan lahan gambut yang cukup banyak dan rawan terbakar.
Dinas perkebunan di Ketapang sudah membentuk Kelompok Tani Peduli Api (KTP-red), jadi berbagai upaya itu yang dilihat, dan kami berharap penghargaan yang didapat bisa semakin memotivasi agar bisa terus meningkatkan yang sudah ada,” harap Sahat irawan Manik.
upati Ketapang Martin Rantan mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan KLHK. Bupati Martin Rantan menegaskan, penghargaan ini merupakan hasil kerja keras dan kerja sama berbagai pihak. Termasuk TNI dan Polri di Kabupaten Ketapang.
“Ini hasil kerja sama dan andil banyak pihak mulai Kapolres beserta jajaran hingga ditingkat bhabinkamtibmas, Dandim beserta jajaran hingga Babinsa, Manggala Agni, dan semua pihak terkait lainnya,” ucap Bupati Martin.
Sedangkan Pemerintah Kabupaten Ketapang sendiri kata Bupati Martin Rantan selalu melakukan koordinasi dan bersinergi dengan para pihak terkait, dalam penanggulangan bencana Karhutla di Ketapang.
Ia pun menegaskan, Pemerintah Kabupaten Ketapang sangat serius menangani persoalan karhutla, agar tidak memberikan dampak negatif bagi daerah terlebih isu ini menjadi atensi nasional.
“Ke depan kita berusaha menempatkan penambahan anggota dan sarpas di daerah-daerah rawan karhutla. Namun kita masih menunggu solusi dari badan kepegawaian terkait persoalan pengurangan tenaga kontrak,” katanya.
Bupati Martin Rantan mengajak pihak terkait terus bekerja maksimal dan menjaga predikat penghargaan yang diraih saat ini.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang, Yunifar. Ia bersyukur atas penghargaan yang di raih Pemkab Ketapang, dan hal tersebut berkat kerja keras semua pihak yang terlibat.
“Penghargaan merupakan bagian dari kerja tim mulai dari Pemda, TNI, Polri, Manggala Agni, KPH, pihak swasta dan lainnya, jadi mustahil ini bisa di dapat tanpa dukungan rekan-rekan ini, kita bangga bisa dapatkan penghargaan ini,” tutupnya.